Selasa, 22 Juli 2008

Sabar Seorang Pelacur

Mendung berujung murung

Takala tangisan itu mulai meraung

Air bah telah turun gunung

Mendung berujung murung


Panas terasa dingin

Takala anak itu mulai ingin

Sedekah sudah tak mungkin

Panas terasa dingin


Neraka nikmat surga

Takala mulut itu mulai menganga

Ah… hasrat menghianatinya

Neraka nikmat surga


Sabar seorang pelacur

Takala bencana itu mulai terlanjur

Biar hati, agama, vagina hancur

Sabar seorang pelacur


Harnono Taufik (bagai mana mungkin dia dapat menghidupi anaknya, bila bencana telah merenggut segalanya, kecuali tubuhnya? Siang bekerja malam menjadi penjaja) Djogja, 18 Juli 2008, 3:02 AM.

Tidak ada komentar: