Jumat, 06 Juni 2008

Wajah Muram Mahasiswa

Wajah mahasiswa ideal menurut ku adalah mahasiswa yang mampu berfikir inovatif dan harmonis. Inovatif berarti mahasiswa harus mampu menciptakan sesuatu, bukan hanya mengikuti apa yang sudah ada. Sedangkan harmonis adalah mampu menyeimbangkan antara pencapaian nilai akademik dan peranannya sebagai "agen social of change".
Hal ini sering kali mudah untuk dikatakan dan dibayangkan, tetapi dalam kenyataannya banyak mahasiswa yang masih timpang dalam menjalankan porsinya. Bukan karena mereka tidak mengetahui hal ini, tetapi mereka tidak sadar akan pentingnya membangun idealisme pemuda yang kelak akan menjadi tulang punggung negara. Seharusnya mahasiswa mampu meningkatkan posisi tawar mereka terhadap pemerintahan maupun masyarakat.
Kuranggnya posisi tawar mahasiswa terhadap pemerintah dapat kita lihat pada minimnya peserta demonstrasi yang mengkritik suatu kebijakan pemerintah. Demonstrasi adalah suatu reaksi yang positif dalam usahanya untuk mengeluarkan pendapat dan sikap bahwa suatu kebijakan yang akan atau telah dibuat sudah keluar dari tujuan mencapai manfaat bersama. Hal ini sesungguhnya sangat mulia dan berani, tetapi pada kenyataannya demonstrasi yang terjadi saat ini seperti kehilangan taji bahkan terkesan sia-sia. Anggapan sia-sia inilah yang sering terlontar oleh sebagian besar mahasiswa bahkan masyarakat Indonesia. Kalau hal mulia seperti ini saja sulit diterima dan dijalankan oleh mahasiswa, kita bisa banyangkan betapa buruknya mental perubahan yang tertanam didalam alam fikir calon penerus bangsa kita. Sehingga berpengaruh buruk terhadap citra mahasiswa dimata masyarakat.
Mahasiswa sendiri sekarang lebih berorientasi pada nilai akademik mereka sebagai syarat tanggung jawab mereka kepada orangtua dan memasuki dunia kerja, suatu standarisasi keberhasilan pendidikan. mahasiswa dicetak untuk menjadi robot yang kelak akan mengisi bidang-bidang yang sudah tersedia. bukan berinovasi menjadi seperti Einstein II, Hatta II, Sukarno II, Syahrir II. Padahal kita tahu, mereka adalah sosok yang dikenang karena kecerdasan dan beberaniannya untuk merubah sehingga mendedikasikan hidup dan kecerdasannya untuk masyarakat.

kita perlu menghirup udara untuk bernafas
kita perlu menggerakan jari untuk menulis
ingat kita adalah sandaran
tengadahkan wajahmu wahai pemuda harapan bangsa
lihat suramnya masa depan kita, bangsa, dan dunia
retangkan tangan mulailah berpelukan
karena kita percaya
tidak akan ada progres jika tidak ada perubahan

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ow... ow... ow...

kalo menurut aku sih mahasiswa yang ideal itu adalah mahasiswa yang dapat menyesuaikan dirinya dengan prinsip dan pedoman yang telah menjadi planningnya ketika dia memutuskan untuk menjadi mahasiswa.

mahasiswa yang inovatif memang salah satu ciri mahasiswa ideal.. menurutku.....

walah..walah pix.....

kowe ki kadang-kadang suka aneh...

maap menyinggung!!! aku ra tahan pengen ngomong kuwi...
hehehehe...

semangat, berjuang, nulis terus,...

aku ga setangguh dirimu...

poppy beautiful princess...

zoobent mengatakan...

penyesuaikan dengan prisip dan planning???

ah,ga juga pop..mahasiswa yang mana yang tahu n sadar akan akan status kemahasiswaannya??orang yang sring koar-koar mempecut mahasiswa pun tak urung bisa lepas dari memar dan belur pecutannya sendiri.daaaaannn....mungkin lho ya n aku tapi juga sangat yakin mereka "muna" lagi kan menjadi agen pembodohan. mereka menggunakan kepintaran sebagai suntikan penuh virus ganas yang secara sadar menjadi sebuah "jimat" untuk menggoblog-goblog-i"...

kerana sebuah kompetisi telah dirancang mungkin dalam alam bawahsadar kita...NGGRRRROOOOKKKK........!!!!